Pengertian dakwah dan komunikasi islam

  A. Pengertian Dakwah dan Komunikasi Islam

   Dakwah secara harfiyah artinya ajakan atau seruan, yaitu ajakan ke jalan Tuhan (Allah SWT). Asal kata dakwah adalah da'a-yad'u-da'wah yang artinya mengajak atau menyeru.

Secara istilah, dakwah bermakna ajakan untuk memahami, mempercayai (mengimani), dan mengamalkan ajaran Islam, juga mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran (amar ma'ruf nahyi munkar )  yang maksud dengan komunikasi Islam adalah komunikasi yang dibangun diatas prinsip-prinsip Islam yang memiliki roh kedamaian, keramahan, dan keselamatan.

B. Unsur - Unsur Dakwah.

1. Da'i

 Maksud dari Da’i adalah orang yang melaksanakan dakwah bisa dengan lisan,tulisan ataupun perbuatan, baik secara individu ataupun kelompok.

Da’i harus tau kalau yang disajikan itu adalah tentang allah,alam sesmesta, dan kehidupan serta yang disajikan itu untuk memberi solusi terhadap problematika yang dihadapi masyarakat, serta metode-metode yang digunakan untuk menjadikan agar masyarakat tidak salah dalam penafsiran dan melenceng dari ajaran syari’at yang disampaikan

 2. Mad'u 

Madu (mitra dakwah atau penerima dakwah)

Maksud dari Mad’u adalah manusia yang menjadi sasaran dakwah, baik sebagai individu ataupun kelompok, baik yang beragama islam dengan tujuan meningkatkan kualitas keimanannya ataupun sasarannya kepada nonmuslim dengan tujuan mengajak mereka mengikuti agama islam,dengan kata lain sasaran dakwah itu manusia keseluruhan.

3.Maddah(materi dakwah)

Maksud dari maddah adalah masalah isi pesan atau materi yang disampaikan da’i atau mad’u.

3. Wasilah (Media dakwah)

Maksud media dakwah disini adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan materi dakwah kepada penerima dakwah.

wasilah itu dibagi menjadi lima diantaranya lisan, tulisan,lukisan, audio visual dan akhlak.

Dari segi pesan penyampaiannya dakwah dibagi menjadi tiga golongan, yaitu:

·         The spoken words (bentuk ucapan)

Kategori alat yang dapat mengeluarkan bunyi, karena hanya ditangkap oleh telinga.

·         The printed writing (bentuk tulisan)

Barang-barang yang tercetak, gambar-gambar yang tercetak, lukisan-lukisan, buku dll.

·         The audio visual (bentuk gambar hidup)

Merupakan gabungan keduanya, termasuk disini adalah film, televisi, vidio, dsb.

4.Thariqah (metode dakwah)

Suatu cara yang bisa ditempuh atau cara yang ditentukan secara jelas untuk mencapai dan menyelesaikan suatu tujuan, rencana sistem, tata pikir manusia. Cara yang sistematis dan teratur untuk pelaksanaan suatu atau cara kerja.

Metode dakwah dalam al-qur’an (Qs An nahl:125) ada tiga yakni hikmah, mauidzatul hasanah, mujadalah

5.Atsar (efek dakwah)

Pengertian dari Atsar itu sendiri adalah sisa, tanda atau keadaan setelah dakwah berlangsung.

Pentingnya pemahaman tentang atsar adalah untuk dievalusi, dianalisa yang akan mengacu pada tindakan dakwah berikutnya. Karena yang serinng terjadi adalah pemahaman setelah selesai dakwah maka sudah selesai adalah hal salah. Karena bagaimanapun dalam dakwah pasti ada kesalahan-kesalahan atau kekurangan yang terjadi dan hal ini dapat di perbaiki untuk proses dakwah selanjutnya.

Dalam atsar ini ada jalaluddin menjadi beberapa pokok:

·           Efek kognitif

·           Efek afektif

·           Efek behavioral (tindakan nyata)

C. Metode Dakwah 

 1. Metode ceramah

2. Metode tanya jawab

3. Metode sisipan

4. Metode Keteladanan

5. Metode Diskusi

penggunaan strategi dan metode dlm berdakwah itu bersifat kondisional bisa disesuaikan dg keadaan mad'u dan da'i tersendiri, boleh hanya fokus pd 1 metode atopun bisa menggabungkan bbrp metode tergantung jg pd mad'u dan permasalahan yg dihadapi mad'u. Jadi di analisis terlebih dahulu kondisi mad'u nya misalnya baru bisa memilih mana metode yg tepat dan efektik utk dditerapkan.  strategi dakwah itu ada tiga, strategi sentimental, rasional, indriawi, nah menurut saya salah satu yang efektif adalah yang idriawi karena Strategi ini berorientasi pada panca Indra dan berpegang teguh pada hasil penelitian dan percobaan. Lalu bagaimana untuk dakwah para remaja ? Karena dakwah dalam bentuk majlis mungkin tidak menarik di kalangan remaja?  Para remaja tentunya memiliki media sosial dan jaringan internet dan dengan adanya peningkatan internet tersebut serta kemajuan teknologi informasi, menyebabkan perubahan terhadap cara berdakwah. Saat ini para da’I atau juru dakwah mulai memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam penyampaian dakwahnya. Dengan pengunaan teknologi informasi, kegiatan dakwah bisa dilakukan lebih insentif dan menjangkau jaringan yang lebih luas. Berdasarkan pernyataan kemkominfo, 95% dari 63juta penduduk Indonesia menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial. Oleh karena itu penggunaan internet sebagai media dakwah bisa menjadi salah satu alternative yang efektif dalam melakukan dakwah .

Menurut saya tidak sepenuhnya efektif, efektif atau tidaknya pesan dakwah yg diterima oleh mad'u itu tergantung pd mad'u nya (millenial itu sendiri) dia lebih bisa menangkap dr ajaran pesan dakwah yg dibawa da'i melalui media sosial atau scr tatap muka. Tergantung dari diri millenial tsb, menurut saya millenial skrg ini kan lebih suka bermain tiktok dan update terhadap sgala sesuatu yg viral maka dari itu da'i bisa memanfaatkan hal tsb dg menganalisis kondisi mad'u nya baru da'i bisa membuat metode apa yg tepat utk menyampaikan pesan dakwahnya. Begitu jg dari diri mad'u tsb. terkadang mad'u sendiri yg menentukan lebih menyukai mendengarkan dakwah dari media apa dan memilih da'i yg dirasa pas dg kondisinya. Semisal saya lebih menyukai konten2 dakwah yg disampaikan oleh ustadzah oki krn dalam penyampainnya lembut dan selalu menghadirkan kisah2 sahabat2 rasulullah, jadi saya rasa metode dakwah ustadzah oki efektif terhadap diri saya.Jadi disesuaikan intinya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelompok 14

Kelompok 15